![]() |
Workshop Statistik Sektoral: Peran Aisyiyah Jatim dalam Menangkal Hoaks di Era Digital |
Surabaya, 29 Juli 2025 — Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Workshop Statistik Sektoral bertema "Peran Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur dalam Menangkal Hoaks dan Disinformasi di Era Digital", bertempat di Aula Lantai 4 Gedung Kominfo Jatim, Selasa (29/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Asta Cita Presiden, khususnya dalam penguatan perempuan, anak, dan kesetaraan gender.
Dalam upaya membangun kesadaran digital yang bertanggung jawab, Kominfo Jatim menggandeng Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur sebagai mitra strategis. Workshop ini diikuti oleh kader-kader Aisyiyah dari berbagai daerah, dan terbagi dalam dua sesi utama dengan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi komunikasi.
Sesi pertama diisi oleh Dr. Fitria Widiyani Roosinda, S.Sos., M.Si., Dosen Komunikasi Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya sekaligus Sekretaris AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) Jawa Timur. Dalam pemaparannya, Fitria menekankan pentingnya empat pilar literasi digital yakni Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Ia juga memperkenalkan formula gerakan anti-hoaks yang disebut Rumus AKSI, yaitu Amatilah, Krosceklah, Sebarkanlah, dan Intensifkanlah.
“Masalah kita bukan karena tidak bisa memverifikasi, tapi tidak mau. Tinggal klik saja masih dianggap ribet,” ujar Fitria, mengkritisi sikap pasif netizen dalam menghadapi hoaks yang marak di media sosial.
Sesi kedua disampaikan oleh Riesta Ayu Oktarina, M.I.Kom, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOSA) Almamater Wartawan Surabaya. Ia mengajak peserta untuk memiliki sikap kritis dalam menyaring informasi digital dengan mengedepankan nilai-nilai etika dan kearifan lokal.
“Kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi harus disertai sikap kritis, verifikasi, dan etika Islami. Kita rayakan teknologi, hormati ilmu pengetahuan, dan dukung semua bentuk kemajuan—namun semua itu harus demi mengangkat derajat manusia,” tuturnya.
Kominfo Jatim juga memperkenalkan situs klinikhoaks.jatimprov.go.id sebagai kanal resmi pengecekan fakta, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk kader-kader Aisyiyah, dalam memerangi hoaks. Harapannya, para peserta workshop tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga agen perubahan di komunitas masing-masing untuk menciptakan ruang digital yang sehat, aman, dan beretika.
Melalui kegiatan ini, Aisyiyah Jawa Timur menunjukkan perannya yang signifikan dalam membangun ketahanan informasi keluarga dan masyarakat, sejalan dengan semangat membangun perempuan berdaya di tengah tantangan era digital.
0 komentar